NODAI KESUCIAN MASJID: INILAH PERNYATAAN KEPRIHATINAN KAMI.

DARI TAQWA INDIVIDU MENUJU TAQWA INSTITUSI DAN TAQWA SOSIAL
Juni 16, 2019
ENERGI TERBARUKAN (Renewable Energy) UNTUK PESANTREN ALAM INDONESIA.
Juli 7, 2019
 Assalamu Alaikum Warohmatullahi wa barokatuh. 
Salam sejahtera 
Saya dr. Hisbullah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Alam Indonesia dengan ini menyatakan KEPRIHATINAN yang sangat mendalam atas insiden Oknum yang videonya beredar luas terjadinya  “kericuhan” yang menggambarkan cekcok antara jamaah masjid Al-Munawwaroh Sentul City Bogor dengan seorang ibu (masih pake sepatu dalam masjid) yang mengaku seorang Katolik yang entah bagaimana ceritanya melepaskan anjing nya kelantai karpet yang ada di dalam Masjid. 
Pernyataan keprihatinan ini kami sampaikan karena adanya kehawatiran kami bahwa insiden ini akan ditanggapi secara tidak proporsional oleh berbagai kalangan yang terbukti dengan banyaknya komen di beranda masing2 yang memposting/share video kejadian tersebut. 
Untuk itu kami menghimbau kepada aparat terkait untuk segera menangani dengan baik dan melakukan klarifikasi tentang apa sesungguhnya yang terjadi sebelum masalah ini berkembang ke arah yang tidak kita inginkan. 
kepada seluruh masyarakat, khususnya kaum muslimin kami himbau untuk tenang, mengendalikan diri dengan tidak memberikan komentar negatif di medsos yang berpotensi memanaskan suasana yang berakibat bapak/ibu bisa dijerat pasal-pasa ujaran kebencian, SARA dll di UU ITE. Mari kita Mengedepankan akhlakul karimah sambil melakukan tabayyun. Sebaiknya kita berpikir positif saja bahwa yang bersangkutan mungkin lagi ada masalah atau tidak tahu bahwa bersepatu dan membawa anjing ke masjid itu tidak boleh dan bisa menyebabkan orang Islam marah. 
Kepada saudara-ku sebangsa dan se tanah air, terutama yang non Muslim dengan ini kami beritahukan bahwa liur anjing bagi kami orang Muslim itu najis dan butuh prosesi yang rumit untuk membersihkannya, misalnya jika anjing itu menjilat bejana kami maka bejana yang sudah dijilat anjing tersebut harus dicuci tujuh kali dengan air, lalu gosok satu kali diantaranya dengan tanah atau debu. Jadi bisa anda bayangkan bila seekor anjing lari berkeliaran di atas karpet Masjid. siapa yang bisa memastikan bahwa ketika anjing itu lari berkeliaran, anjing itu tidak menjilat sana sini atau membuang liur, kencing atau buang air besar ?? Tidak akan ada yang mau shalat di situ sampai karpet dibersihkan. Bagaimana pula membersihkan karpet se masjid ???. Begitu pula dengan sepatu, tidak boleh tempat sujud kami diinjak-injak dengan alas kaki/sepatu karena di alas sepatu tersebut sangat mungkin ada kotoran (maaf …taik) najis dll . 
Untunglah jamaah di masjid itu masih bisa mengendalikan diri dan tidak main hakim sendiri. Mari saling menjaga perasaan, mari saling menghargai, mari saling menjaga toleransi. 
Demikian pernyataan keprihatinan ini kami sampaikan semoga bisa ditanggapi dengan baik, Amin.
dr. Hisbullah 
Pengasuh Pesantren Alam Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Whatsapp