KAMI JUGA CANTIK LOH, KAMI JUGA BISA JADI IBU INDONESIA

SUARA ADZAN MU SANGAT MERDU NAK
April 6, 2018
MILAD KE 4 GERAKAN NASIONAL KURIR LANGIT
April 25, 2018
Diantara bait puisi bu Suk mawati menyebut. …. “Sari konde Ibu Indonesia lebih dari cadar dirimu …. Suara kidung Ibu Indonesia sangat lah elok lebih merdu dari alunan adzan mu …. “
Entah lah apa yang ada di pikiran ibu ini sehingga tega menyebut2 cadar dan membandingkan nya dengan konde. 
Kebetulan di Pesantren kami, Pesantren Alam Indonesia ada beberapa santri putri yang bercadar dan saya pastikan tidak ada yg pakai konde. 
Wanita berhijab syar’i kurang cantik dibandingkan wanita berkonde ??? Wah tunggu dulu. Semua pasti setuju bahwa kecantikan itu relatif dan tidak mungkin parameter nya hanya busana apalagi cuma sari konde. 
Saya tidak hendak berpolemik tentang sari konde dan busana muslimah karena sudah banyak dibahas di medsos. 
Mari kita lihat santri putri kami yang seluruh nya berkerudung lebar (istilah jaman now) dan beberapa yang bercadar. Sehari-hari sebagai siswa peserta didik, mereka keluar pesantren (pagi-siang) pergi ke sekolah negeri dengan busananya tanpa canggung tanpa terhambat aktivitasnya. Mereka bergaul berbaur dengan anak2 lainnya, ikut olah raga, ikut baris berbaris, ikut pramuka,ikut berkemah dan ikut upacara. 
Betapa senangnya hati ini melihat anak2 santri putri, anak sekolah umum dan masyarakat berbaur tanpa pernah terdengar mereka saling ejek tentang busana yang dipakai temannya. Tidak pernah saya dengar ada yang merasa lebih cantik dari yang lain hanya karena busana yang mereka pakai. 
Makanya saya heran ketika ada nenek-nenek tua merasa sok cantik hanya karena dia memakai konde ??? apa tidak malu tuh sama anak-anak ???
Makanya sono belajar toleransi sama anak-anak. Belajar lah menghargai orang lain dari mereka. Bukan kah mereka sangat toleran ??? Justru mereka lah yang sangat menghargai kebhinekaan. Mereka jauh dari perasaan lebih cantik dari yang lainnya.
Terusss yg berkonde atau memakai busana tertentu dikesankan lebih Indonesia ??? Wah bagaimana ini ??? Emangnya pernah ada konsensus bahwa busana seperti apa yang paling mewakili budaya nusantara ??? Dan saya kira terlalu superfisial jika kadar keindonesiaan seseorang hanya dinilai dari busana nya. 
Ketika kami melaksanakan upacara di Pesantren Alam dan mengibarkan sang saka merah putih, busana yg kami pakai beragam, biasa saja, tdk ada masalah. Bahkan yg bertugas mengibarkan bendera semuanya santri putri, mereka tampak sangat cantik. Selaras antara nilai kebangsaan dan nilai agama. Seakan mereka ingin berkata KAMI JUGA CANTIK LHO, KAMI JUGA BISA JADI IBU INDONESIA.

Yah kami juga berhak untuk mengatakan KAMI INDONESIA. Kami sedang mendidik dan mempersiapkan (calon) Ibu Indonesia yg berakhlak mulia, berkarakter Taqwa, dgn nilai2 Alquran. Menjadi wanita Indonesia penghafal Alquran tanpa perlu memakai konde. 
dr. Hisbullah
Pengasuh Pesantren Alam Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Whatsapp