MERAIH DUNIA DEMI AKHIRAT ???

DARI TAQWA INDIVIDU MENUJU TAQWA INSTITUSI DAN TAQWA SOSIAL
Juni 30, 2017
PROFIL SANTRI PESANTREN ALAM INDONESIA: ANUGRAH
September 4, 2017
Tanggal 22 Juli 2017 saya kedatangan tamu dari jauh, dari Kutai Kertanegara. Beliau adalah Dr. Bambang Surif,SpA. Kami adalah teman seangkatan masuk Fak.Kedokteran thn 1983. Disela2 kesibukannya sbg dokter spesialis anak, menyempatkan diri silaturrahmi ke Pesantren Alam Indonesia. Setelah kami berbincang lama, ternyata dokter ini sengaja datang dari jauh bukan hanya utk rekreasi menikmati keindahan alam pesantren, tetapi juga ingin mencari informasi ttg kiat membuka pesantren krn juga berkeinginan membangun tempat peristirahatan yg di dalamnya ada pesantren di kampung halaman. Tentu saja saya sangat berbahagia dgn niat beliau yg mulia tsb. Insya Allah niat tsb diijabah dan oleh malaikat dicatat sbg suatu kebaikan. 
Sebenarnya dr Bambang S bukannlah orang pertama yg datang ke Pesantren Alam dgn niat ingin membuka pesantren, sdh beberapa yg datang dan alhamdulillah berdasarkan pengakuan mereka sdh ada 3 orang yg sudah mulai merintis, yg lain ada yg membuka taman pendidikan Al Qur’an di kampungnya.
Ada juga yg sekedar curhat: “kalau saya pensiun saya akan pulang kampung atau mencari lahan di daerah, kemudian membuka lahan pertanian/peternakan yg didalamnya ada kolam ikan utk memancing, akan membuka TPA atau TK bahkan kalau bisa pesantren di dlm lokasi tsb. Masa pensiun bisa istirahat, berbahagia bisa meraih dunia dan ada tabungan utk akhirat.
Sebagian ada yg berprinsip: Akan kuraih dunia dgn kerja keras, tapi tentu saja saya tdk akan melupakan akhiratku.
Saya tdk bermaksud berpolemik ttg dunia akhirat, dunia lalu akhirat mengiukuti, dunia-akhirat, akhirat-dunia dst.
Ada satu surah dlm Al Qur’an : (Al-Qashash:77)

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Berdasarkan ayat tsb, sebenarnya kita diperintahkan untuk meraih kabahagian akhirat kelak tanpa mengabaikan kenikmatan duniawi yang diberikan oleh Allah swt kepada kita semua. Serta hendaklah kita berbuat baik kepada semua orang sebagimana Allah juga telah berbuat baik kepada kita semua. Dan kita juga diperintahkan oleh-Nya untuk tidak melakukan kerusakan di muka bumi, merusak alam, merusak kehidupan sosial baik berupa menyakiti, merugikan orang lain ataupun kita berperilaku buruk dalam menjaga keselarasan kehidupan di masyarakat. Ada empat kata kunci dgn urutan : Akhirat, dunia, berbuat baik, tdk merusak 
Tentang orientasi hidup, cita2 hari tua, tentu saja kita punya keterbatasan. Umur kita tdk tahu, rahasia Allah kapan maut menjemput. Demikian juga rezki, bahagian dari rahasia Ilahi. Pada dasarnya banyak sekali nikmat Allah yg diberikan kpd kita (tenaga,harta,pemikiran,informasi,dll) yg bisa dimanfaatkan utk kemaslahatan org disekitar kita, keluarga, dikampung atau di lembaga pengelola pendidikan dan sosial. Kita bisa berkolaborasi, mengajak teman yg seide, mengajak keluarga utk berperan serta dlm aktifitas sosial,amal,pendidikan dsb. banyak sekali masalah sosial, lingkungan, alam dsb yg memerlukan uluran tangan kita semua. Mengelola atau berpartisipasi dlm program amal, sosial, pendidikan, pelestarian lingkungan Insya Allah akan mendapat amal jariah dan sekaligus memperoleh kebahagiaan di dunia. Bahagia bisa berbagi, bahagia bisa mengabdi, bahagia bisa membantu sesama, bahagia menyekolahkan org tdk mampu, bahagia bisa melestarikan alam, bahagia .. bahagia …. bahagia ….. dan tak terbatas kebahagian yg bertebaran disekitar kita …. menanti utk diraih 
Pimpinan Pesantren Alam Indonesia
dr. Hisbullah

Tulisan di atas dikutip dari account Social Media milik https://www.facebook.com/hisbullah.amin.9  yang mendapat banyak respon dari teman sesama pengguna Facebook. Salah satu tanggapan menarik datang dari pemilik akun 
 Ade Hashman. Berikut petikannya:

Syurga sering diibaratkan Taman atau dicirikan dgn kehijau-hijauan (jangan-jangan tagline “go green” sepertinya terinspirasi dari info syurga 😊?). Melihat postingan2 pesantren alam indonesia, serasa disana memang bagai sebuah spot kawasan para penghuninya utk “latihan” buat hidup di syurga beneran nantinya. Dgn panorama yg menakjubkan, air jernih mengalir, ada pepohonan dan tumbuhan hijau subur menenangkan, pasti juga udaranya segar menyejukkan (jd pengen kesana 😊). Sebagaimana ilustrasi kehidupan syurga, melihat postingan santri2 disana hidup rukun & damai… duduk tenang sambil mendengarkan firman2 Ilahi…. wah seperti gak berada di “negeri tetangga” rasanya…
Dulu leluhur kita sempat transit di syurga, padahal telah di setting Allah agar jd khalifah di muka bumi. Jd sebutlah syurga transit itu utk jadi blue print atau masterplan Adam a.s sbg bekal membangun bumi… merubah semak menjadi taman, memanaje segala ekosistim agar harmoni dgn kehendakNya… pendek kata, “menciptakan syurga-syurga kecil” sebelum akhirnya mudik ke syurga beneran.
Semoga semakin banyak spot di “negeri tetangga” bernuansa seperti pesantren alam indonesia. Barakallahu dr.Hisbullah…

1 Comment

  1. CETAK POTO berkata:

    pesantren yang asri, semoga semakin maju MERAIH DUNIA UNTUK AKHIRAT,MEMBENTUK MUTIARA DIATAS HAMPARAN ALAM INDONESIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Whatsapp